Meski Pandemi, Husnul Sembelih 15 Sapi dan 35 Kambing

Juli 31, 2020


KUNINGAN (MASS) - Situasi idul adha kali ini memang berbeda. Pasalnya, dengan masih maraknya pandemi corona, membuat banyak hal yang 'tertekan' karena harusnya menjaga diri dengan sosial distancing.

Begitu pula dengan penyembelihan hewan Qurban yang dilakukan yayasan pendidikan Husnul Khotimah, Kuningan. Setelah melakukan shalat Idul Adha Jumat (31/7/2020) pagi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, setelah itu, dilakukanlah pemotongan hewan Qurban.

Ketua pelaksana pemotongan hewan Qurban di lembaga pendidikan Husnul Khotimah, Sanwani menyebut, saat ini, di tempatnya, Asrama 1 HK, dilakukan penyembelihan sebanyak 15 ekor sapi dan 35 ekor kambing.

"Segini juga alhamdulilah. Biasanya kan para santri dan wali santri pengen lihat prosesi penyembelihan hewan Qurbannya, tapi sekarang kan masih belajar di rumah, jadi ini berpengaruh (pada jumlah penyembelihan, red)," ujarnya saat diwawancarai kuninganmass.com setelah penyembelihan.

Biasanya, diterangkan Sanwani, jumlah yang disembelih lebih banyak. Dirinya membandingkan dengan jumlah tahun lalu yang melonjak drastis jumlahnya dibanding tahun sekarang.

"Tahun kemarin, total itu (HK 1 dan HK 2, red) kita menyembelih hewan Qurban 38 ekor Sapi, dan 417 ekor Kambing. Kalo sekarang totalnya 23 ekor sapi, 84 ekor kambing," terangnya.

Penyaluran hewan Qurban sendiri, karena pandemi, kata Sanwani, lebih banyak di internal civitas akademik Husnul Khotimah dan desa penyangga, seperti Sembawa, Maniskidul dan Sadamantra.

"Tapi kita tiap tahun salurkan juga untuk muallaf. Kalo biasanya sapi, sekarang 10 ekor kambing," tuturnya.

Saat ditanyai perihal libur santri, Sanwani menjelaskan akan dibuka secara bertahap. Pada Senin awal bulan Agustus, kelas 11 dan 12 akan masuk lebih dahulu, karena nantinya akan mengurusi juniornya. Sedangkan santri baru, akan datang setelah 15 hari kemudian.

"Kita lihat situasi dulu, Mudah-mudahan semua sehat," imbuhnya.

Selain dilakukan secara dua tahap, santri yang masuk juga diwajibkan melakukan rapid test mandiri. Jika tidak dilakukan di kampung halamannya masing-masing, dibuktikan dengan surat, maka santri akan rapid test di Kuningan, dengan biaya pribadi.

"Mudah-mudahan corona ini cepat berlalu. Vaksin cepat ditemukan. Karena sebaik-baiknya metode yang disiapkan untuk belajar online, tetap tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Ada hal-hal yang tidak bisa diajarkan secara online, seperti kedisiplinan, Ibadah, dan Adab, " ujarnya penuh harap corona segera berlalu. (eki)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »