Kisah Penjual VCD dan DVD yang Bertahan Ditengah Gempuran Digitalisasi

Desember 21, 2020

KUNINGAN (MASS) - Zaman sudah berubah, kemajuan teknologi di bidang audio visual semakin merajalela.

Informasi dan industri hiburan pun, sudah sangat bukti internet. Begitupun kaset film dunia. 

Mungkin, bagi sebagian orang 'baru', menciptakan milenial, kaset berbentuk CD maupun VCD mengingat terlalu familiar. Memang, film dan musik, kini lebih mudah didapat dari internet. 

Meski begitu, nyatanya masih banyak penjual kaset di Kuningan. Seperti yang bisa kita lihat di sepanjang jalan dari Siliwangi-Pujasera atau depan Terbit Kuningan. 

Beberapa penjual, masih setia menggelar lapak kaset disana dari pagi hingga menjelang malam. 

Salah satunya adalah Yogi. Warga asal Pasapen Kuningan yang sudah 5 tahun belakangan ini berjualan kaset di pinggir jalan, tepat di sekitar perempatan yang terhubung Jalan Siliwangi dan Kawasan Pujasera. 

Pada kuninganmass.com, Yogi mengaku pembelinya masih ada, meski tidak sebanyak awal-awal dirinya berjualan. 

Pembelinya, ternyata sangat umum, bukan hanya satu segmen usia saja. 

*Pembeli campur a (bukan tua saja atau saja, merah), kebanyakan sih muda (kaset yang dibeli, red) MP3 Pop, Drakor, Film. Horor, "sebutnya Minggu (20/12/2020) perih. 

Memang, kaset yang dijualnya dan rekan-rekan seprofesinya masih sangat terjangkau oleh pembeli manapun. Untuk satu kaset, hanya dibandrol hanya 7 ribu saja. 

"Dari jam 6 pagi sampe jam 6 sore (jualannya, red)," jawabnya saat ditanya kapan saja buka. 

Jika dibandingkan dengan pertama kali berjualan, Yogi mengaku omsetnya sangat jauh berbeda. 

Dulu, adakalanya omset bisa jutaan dalam satu hari. Kini, kadang hanya laku beberapa kaset saja, dan mendapat omset 100 ribu. 

Saat ditanya apakah itu karena kemajuan Internet, dirinya mengiyakan kemungkinan tersebut. Sekarang mah sepi, katanya.

Apalagi saat ini pandemi. Lelaki dengan istri yang tengah mengandung itu, tetap dengan usahanya yang mungkin tak lagi populer. 

"(Pandemi, red) Nya dikeureuyeuh bae a. Mudah-mudahan mah, nu penting aya tahap," harapnya dalam bahasa Sunda. (eki)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »